Minggu, 12 April 2015

Menyibak Cerita di Balik Candi Sari Yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang terkenal dengan peninggalan sejarahnya berupa candi. Ada banyak candi di Jogja yang masih luput dari perhatian para wisatawan. Salah satunya adalah Candi Sari. Keberadaan tempat wisata di Jogja ini masih cukup sepi dari hingar bingar wisatawan yang bisa Anda lihat di Candi Prambanan.

Candi Sari adalah bangunan peninggalan abad ke-8 pada pemerintahan Rakai Panangkaran. Candi ini terletak di Dusun Bendan, Desa Tirtamartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Letak candi di Jogja ini juga tidak jauh dari Candi Kalasan. Yaitu sekitar setengah kilometer jaraknya.

Keberadaan candi ini juga ternyata memiliki hubungan dengan Candi Kalasan. Hal tersebut bahkan tertuang dalam prasasti yang ada di Candi Kalasan yaitu pada tanggal 778 Masehi. Menariknya, tempat wisata di Jogja ini digunakan sebagai biara untuk para Bhikkhu.

Bukti yang menyatakan bahwa candi ini digunakan sebagai sebuah biara adalah dari komponen, interior dan struktur candi ini. Candi yang mengalami restorasi pada tahun 1929-1930 ini memiliki tinggi 17 meter, panjang 17,3 meter serta lebar 10 meter.

Candi ini diperkirakan setidaknya memiliki 2 atau tiga lantai. Terbukti dengan adanya bagian yang terbuka pada dinding bagian dalam candi ini. Diperkirakan pula, lantai atas candi ini digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda religius. Sedangkan pada lantai bagian bawah, dijadikan sebagai tempat untuk melangsungkan berbagai kegiatan keagamaan.
Dinding bagian luar candi ini dihiasi dengan patung Bodhisattva. Ada setidaknya 20 patung yang terdapat di candi ini. 8 patung terletak di timur, utara dan selatan candi. Sedangkan 12 lainnya terletak di sisi barat candi. Dekorasi lainnya yang bisa Anda lihat adalah pintu dan bingkai jendela candi ini dihiasi oleh sepasang pria dan wanita yang memegang teratai. Selain itu juga, candi ini jgua dihiasi oleh patung Kinara Kinari (pria kepala burung) yang ada di candi ini. Tak ketinggalan patung Kala Makara tanpa rahang bawah yang membuat candi ini semakin mirip dengan Candi Kalasan.

Untuk bisa menikmati tempat wisata di Jogja ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Karena memang jalurnya mudah untuk dilalui. Tiket masuk ke candi di Jogja ini juga cukup murah. Hanya 2 ribu Rupiah saja per orangnya. Anda sudah dapat menguak isi yang ada di dalam Candi Sari ini. Jadi, tunggu apalagi?

Rabu, 08 April 2015

Warung Makan Bu Ning Rasa Sayange, Kuliner Rasa Indonesia Timur di Yogyakarta

Yogyakarta adalah kota yang terkenal dengan citarasa makanannya yang manis-manis. Bagi Anda yang tidak terbiasa dengan citarasa kuliner seperti ini mungkin terasa aneh di lidah. Namun Anda tak perlu khawatir. Karena Anda bisa menikmati kuliner dengan citarasa khas Indonesia bagian timur di tempat makan di Jogja ini. Yaitu di Warung Makan Bu Ning Rasa Sayange.

Warung Makan Bu Ning Rasa Sayange adalah salah satu tempat makan di Jogja yang mengusung citarasa dari daerah Indonesia bagian timur. Rasa pedas tentu menjadi salah satu cirinya. Namun, pastinya diimbangi dengan rasanya yang lezat dan menggoyang lidah.

Warung makan ini menyediakan aneka olahan seafood. Seperti ikan bakar, ikan baronang, ikan kakap putih, ikan kerisi, ikan kembung dan aneka menu hidangan laut lainnya. Namun, yang membuat olahan kuliner di tempat ini istimewa adalah sensasi pedasnya yang menggelitik lidah.
Hidangan pedas tersebut semakin mantap dengan sambal colo-colo. Sambal ini terbuat dari irisan tomat hijau dan irisan cabe rawit. Tak ketinggalan adalah sambal dabu-dabu yang khas dan tak kalah pedasnya.

Warung ini juga menyediakan makanan khas Indonesia bagian timur yang terbuat dari sagu dan berbentuk seperti lem yaitu papeda. Biasanya, papeda disajikan dengan ikan kuah kuning. Yang membuatnya semakin nikmat adalah ikan yang disajikan masih segar. Jika Anda makan ikan yang sudah tidak segar, Anda bisa menukarnya tanpa perlu membayar.

Untuk harganya sendiri, Anda hanya perlu membayar sebesar 20 ribu Rupiah saja. Harga tersebut telah termasuk nasi, ikan, sayur mayur, minuman dan sambal colo-colo dan dabu-dabu. Jadi, tunggu apalagi? Ingin menikmati kuliner khas Indonesia Timur di Kota Jogja? Datang saja ke Warung Makan Bu Ning Rasa Sayange. Letak tempat makan di Jogja ini yaitu di Jalan Jetis Pasiraman No 11 Yogyakarta.

Senin, 06 April 2015

Menyusuri Sisa Pasca Erupsi Merapi Dengan Wisata Lava di Yogyakarta

Letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 silam, memang menyisakan cerita tersendiri bagi warga Jogja. Namun, 5 tahun pasca erupsi, kota ini kini menjadi kota yang menghadirkan cerita baru. Bahkan kini wisata yang bernama Lava Tour tersebut menjadi salah satu tempat wisata di Jogja yang menarik minat wisatawan.

Bencana meletusnya Gunung Merapi tersebut menjadi mimpi buruk bagi Negara ini. Namun kini, kota Jogja telah bangkit dan menjadikan memori buruk tersebut sebagai wisata baru di kota ini. Lava Tour kini menjadi pengangkat roda perekonomian warga sekitar lokasi erupsi gunung tersebut.

Untuk menuju tempat wisata di Jogja ini, Anda harus melakukan perjalanan menuju Dusun Kinahrejo, Kabupaten Sleman. Dusun ini memang menjadi dusun yang mengalami kerusakan terparah akibat letusan gunung. Hal ini karena dusun ini merupakan dusun terdekat dari kaki gunung.

Dusun ini adalah dusun yang menjadi tempat tinggal Juru Kunci ternama yaitu Mbah Maridjan. Kini, dusun tersebut hanya dijadikan sebagai temapt wisata saja. Karena kini, masyarakat tidak diizinkan untuk tinggal di dusun tersebut dengan alasan keamanan.

Pemandangan alam sekitar dusun ini berbeda jauh dari kondisi dusun sebelum kejadian. Dahulu hamparan warna hijau menghiasi dusun ini. Kini, lautan pasir dan batu menjadi “perhiasan” dari dusun ini. Reruntuhan rumah pun menjadi saksi betapa ganasnya awan panas atau wedhus gembel yang menyapu dusun ini.
Menikmati keseruan menyusuri tempat wisata di Jogja ini pun tergolong murah. Anda hanya perlu membayar biaya kendaraan saja. Untuk kendaraan motor, Anda harus membayar sebesar 9 ribu Rupiah. Sedangkan untuk mobil, Anda harus membayar mulai dari 20 ribu hingga 25 ribu Rupiah saja. Biaya tersebut telah termasuk dengan biaya parkir kendaraan. Cukup murah bukan?

Lokasi dusun ini terletak agak menanjak. Sehingga Anda harus menggunakan kendaraan seperti ojek, menyewa motorcross, jeep hingga sepeda gunung. Tergantung kemampuan Anda. Namun, pemandangan menarik akan tersaji selama perjalanan Anda menuju dusun.

Pemandangan bekas rumah Mbah Maridjan, Masjid Al-Amin yang selamat dari awan panas, menjadi pemandanga menarik di tempat ini. Namun jika belum puas, Anda bisa menggunakan motorcross dan jeep untuk berkeliling di sekitar dusun ini.

Untuk menikmati gagahnya Gunung Merapi pasca erupsi, Anda sebaiknya datang sebelum pukul 7 pagi. Karena pemandangan gunung ini lebih jelas dan belum tertutup kabut. Jadi, wisata ke Jogja? jangan lupa menikmati Lava Tour yang seru.

Rabu, 01 April 2015

Hotel Tentrem, Hotel Dengan Sentuhan Tradisional di Yogya

Layaknya sebuah hotel mewah, tentunya bangunan megah dan modern menjadi ciri khas hotel tersebut. Namun, hal tersebut berbeda dengan bangunan hotel di Jogja yang satu ini. Yaitu Hotel Tentrem. Hotel bintang 5 dengan sentuhan tradisional khas Indonesia.

Hotel Tentrem merupakan hotel yang dikembangkan oleh PT Sidomuncul. Konsep yang diusung hotel di Jogja ini cukup unik. Yaitu mengedepankan budaya serta tradisi di Indonesia. Sehingga tak heran jika hotel ini bertabur sentuhan tradisional.

Tujuan dibangunnya hotel ini tidak hanya berlatarbelakang bisnis saja. Namun mengenalkan budaya Indonesia lewat hotel. Sehingga para tamu yang berasal dari dalam negeri hingga luar negeri bisa mengenal kebudayaan Indonesia melalui hotel ini. Seperti dari tarian, makanan, arsitektur hingga seni dan musiknya.
Nuansa hotel ini terasa tradisional semenjak di lobi hotel. Motif batik dari berbagai daerah di Indonesia yang terpampang di karpet-karpet hotel hingga suara alunan gending Jawa yang membuat hotel terasa menenangkan. Bahkan untuk menambah kesan tradisional, seragam staf hotel ini juga menggunakan batik karya Anne Avantie.

Desain interior dari kamar hotel ini cukup modern dan minimalis. Dominasi dari warna coklat dan krem dapat Anda lihat di hotel ini. Menariknya lagi, hiasan dinding di toilet begitu terasa nuansa tradisionalnya.

Namun, meski nuansa tradisional begitu terasa, bukan berarti hotel ini tidak memiliki fasilitas yang modern. Hotel ini bahkan memiliki Internet Protocol TV (IPTV) yang tidak semua hotel bintang 5 miliki. Hal tersebut memungkinkan para tamu mendapatkan apa yang diinginkan tanpa perlu keluar dari ruang kamar. Para tamu hanya perlu berinteraksi melalui layar LCD TV saja.

Total kamar dari Hotel Tentrem ini yaitu sebanyak 247 ruang kamar yang terdiri dari berbagai tipe kamar. Yakni deluxe room, executive room, suite room serta presidential suite room. Fasilitas yang ditawarkan dari hotel di Jogja ini juga cukup mewah. Bagaimana? Tertarik menginap di hotel ini?